ENREKANG — Indonesia merupakan Negara penghasil
beras terbesar ke tiga setelah China dan India, dengan produksi 70 juta
ton per tahunnya lewat beragam jenis varietas.
Namun tahukah Anda, khsusus di Indonesia, beras jenis apakah yang
paling mahal? Jawabannya adalah Pulu Mandoti yang harganya dibanderol
Rp50 ribu per liternya.
Pulu Mandoti merupakan salah satu beras lokal jenis ketan wangi yang
hanya ada di Desa Salu Kanan Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang,
Provinsi Sulawesi Selatan. Pulu Mandoti juga hanya bisa tumbuh di sawah
desa yang tingginya 700 Mdpl.
“Di desa lain coba ditanam, bahkan pernah ditanam di daerah Bogor,
bisa tumbuh namun wanginya hilang seperti beras ketan biasa,” ujar
Kepala Desa Salu Kanan, Takdir pada Selasa (13/6/2017), yang juga
membeberkan uniknya beras khas Enrekang ini.
Tampilannya yang berwarna kemerahan membuatnya biasa disebut beras
santet. Saat dimasak, maka wanginya akan keluar. Wanginya juga bisa
tercium hingga radius 100 meter.
Saking penasarannnya, konon ada peneliti dari Universitas Hasanuddin
(Unhas) Makassar dan Balai Peneliti dan Produsen Benih (Balitpa) Maros
yang meneliti beras Pulu Mandoti di Salu Kanan, namun hingga saat ini
belum diketahui penyebab wanginya.
Di Desa Salu Kanan sendiri terdapat 312 hektare sawah, namun hanya
sekitar 250 hektare saja yang bisa ditanami Pulu Mandoti dengan masa
panen sekali dalam setahun.
Petani Pulu Mandoti turun ke sawah pada bulan Maret untuk menanam, dan baru akan dipanen 6 bulan setelah ditanam.
“Itu juga yang membuat beras ini memiliki harga yang mahal, karena
permintaan dari luar sangat banyak, sementara produksinya terbatas.
Bahkan saat Pak Harto masih jadi Presiden, selalu ada utusannya yang
datang langsung membeli beras ini untuk dibawa ke Istana Negara,” jelas
dia.
Jika Anda ingin merasakan nikmatnya beras Pulu Mandoti, agar tidak
salah beli, jangan membeli di sembarang tempat, karena ada pedagang
nakal yang mengoplos Pulu Mandoti dengan beras ketan biasa.
Untuk mendapatkan yang asli, lebih baik Anda datang langsung ke Desa
Salu Kanan yang berjarak kurang lebih 60 kilometer dari ibu kota
Kabupaten Enrekang.
Sumber : http://www.enrekangkab.go.id/news/pulu-mandoti-enrekang-beras-termahal-dan-konon-disukai-soeharto/
0 komentar:
Posting Komentar